02 Desember 2015

PENTING !!!!!! ((Please Luangkan Waktumu Sebentar Untuk Membaca Artikel Ini)) IBU IBU ,Bapak Bapak Anda Harus Tahu : Inilah Cara Menangani Step/Stuip/Kejang Demam Pada Bayi Dan Balita''BANTU SHARE ARTIKEL INI YA JANGAN PUTUS PADA ANDA,AGAR MEREKA TAHU SEMOGA BERMANFA'AT !!!!






Kejang, baik yang dibarengi demam atau tak, bisa beresiko fatal. Tersebut pemicu, setelah berikan pertolongan pertama, bawa selekasnya si kecil ke rumah sakit.

Kejang sendiri berlangsung dikarenakan ada kontraksi otot yang terlampau berlebihan kurun saat spesifik tanpa ada bisa dikendalikan. Satu di antara pemicu terjadinya kejang demam yaitu tingginya suhu badan anak. Timbulnya kejang yang diimbangi demam ini diistilahkan juga sebagai kejang demam (convalsio febrillis) atau stuip/step.

Masalahnya, toleransi semasing anak pada demam sangatlah beragam. Pada anak yang toleransinya rendah, jadi demam pada suhu badan 38 C juga sudah bisa membuatnya kejang. Sebentar pada anak-anak yang toleransinya normal, kejang baru dihadapi bila suhu badan sudah meraih 39 C atau lebih.

SEGERA BAWA KE DOKTER

Untuk menghindar banyak hal yg tak di idamkan, disarankan agar orang-tua sesegera mungkin saja berikanlah pertolongan pertama demikian tahu si kecil alami kejang demam.

Lalu, jangan sampai tunggulah saat lagi bawa selekasnya si kecil ke dokter atau klinik paling dekat. Jangan sampai terpaku cuma pada lamanya kejang, tak tahu cuma sebagian detik atau demikian menit. Dengan demikian, si kecil akan beroleh perlakuan setelah itu yang pas dari sebagian pakar. Biasanya dokter bakal berikan obat penurun panas, sekalian membekali obat untuk mengatasi kejang dan antikejang. “Sebagai pertolongan pertama, tak perlu membawanya segera ke rumah sakit komplit yang letaknya relatif lebih jauh lantaran bisa-bisa si kecil memperoleh kemungkinan yang lebih beresiko dikarenakan lambat beroleh pertolongan pertama. ”

Selain itu, apabila kejang demam tidak selekasnya memperoleh perlakuan harusnya, si kecil juga terancam bakal terserang retardasi mental. Pasalnya, kejang demam bisa mengakibatkan rusaknya sebagian sel otak anak. Jadi, apabila kejang itu jalan dalam periode waktu yang lama, jadi kemungkinan sebagian sel yang rusak pasti akan semakin banyak. Tidaklah tidak mungkin tingkat kecerdasan anak akan alami penurunan mencolok serta tidak bisa lagi berkembang dengan cara optimal.

Bahkan juga beberapa permasalahan kejang demam bisa menyebabkan epilepsi pada anak. Yg tidak kalah utama, sekian anaknya terserang kejang demam, orang-tua juga mesti ekstra hati-hati. Soalnya, dalam satu tahun pertama setelah peristiwa, kejang sama atau jadi yang lebih hebat berpeluang terulang kembali.

Untuk menghadapinya, sediakanlah obat penurun panas serta obat antikejang yang telah diresep-kan dokter anak. Walaupun demikian, orangtua jangan sampai kelewat cemas. Karena dengan perlakuan yang pas serta selekasnya, kejang demam yang jalan sekian waktu umumnya tak mengakibatkan permasalahan manfaat otak.

CIRI-CIRI KEJANG

Pastinya dalam soal sejenis ini orang-tua harus bisa membaca sinyal tanda seorang anak yang terserang kejang demam. Satu diantaranya :

ke-2 kaki serta tangan kaku diimbangi sebagian gerakan kejut yang kuat dan kejang-kejang sepanjang 5 menit. bola mata berbalik ke atas
gigi terkatup
muntah
sering si anak berhenti napas sesaat.
pada sebagian permasalahan tidak bisa mengontrol pengeluaran buang air besar/kecil
pada masalah berat, si kecil sering tak sadarkan diri. Tentang intensitas waktu kejang juga sangat beragam, dari sebagian detik sampai beberapa puluh menit.

TIPS ATASI KEJANG DEMAM

Tersebut beberapa penjelasan tentang kejang serta demam pada anak : . Suhu badan normal anak seputar pada 36-37 C. Si kecil dinyatakan demam jika temperatur badannya yang diukur lewat mulut/telinga tunjukkan angka 37, 8 C ; lewat rektum 38 C, serta 37, 2 C lewat ketiak. Saat sebelum semakin tinggi, selekasnya beri obat penurun panas. .

Orang-tua jangan sampai demikian gampang menyampaikan seorang anak demam atau bukan hanya dengan tempelkan punggung tangannya di dahi anak. Cara barusan terang tidak akurat karena sangatlah dipengaruhi oleh kepekaan serta suhu badan orang-tua sendiri.

Termometer air raksa dipercaya yaitu langkah yang paling cocok untuk mengukur suhu badan. Pengukuran suhu badan akan lebih akurat jika termometer itu ditempatkan di rongga mulut atau rektum/anus di banding ketiak.

Waktu hadapi si kecil yang tengah kejang demam, sebisa-bisanya cobalah berlaku tenang. Sikap cemas hanya akan bikin kita tidak paham harus berbuat apa yang mungkin saja saja akan buat penderitaan anak lebih kronis.

Janganlah pakai alkohol atau air dingin untuk turunkan suhu badan anak yang tengah demam. Pemakaian alkohol sangat berpeluang mengakibatkan iritasi pada mata serta intoksikasi/keracunan.

Lebih aman pakai kompres air umum yang ditempatkan di dahi, ketiak, serta lipatan paha. Kompres ini mempunyai tujuan turunkan suhu di permukaan badan. Turunnya suhu ini diinginkan berlangsung lantaran panas badan dipakai untuk menguapkan air pada kain kompres. Penurunan suhu yang mencolok malah tak dianjurkan.

Janganlah coba-coba memberi aspirin atau type obat yang lain yang memiliki kandungan salisilat lantaran disangka bisa menyebabkan sindroma Reye, sejenis penyakit yang termasuk langka serta memengaruhi kerja lever, darah, serta otak.

Sesudah anak betul-betul sadar, bujuklah ia untuk banyak minum serta konsumsi makanan berkuah atau buah-buahan yang banyak terkandung air. Dapat berbentuk juice, susu, teh, serta minuman yang lain. Dengan hal tersebut, cairan badan yang menguap disebabkan suhu tinggi dapat cepat tergantikan.

Janganlah selimuti si kecil dengan selimut tidak tipis. Selimut serta baju tidak tipis serta tertutup malah bakal tingkatkan suhu badan serta menghambat penguapan. Baju ketat atau yang mengikat terlampau kencang baiknya ditanggalkan saja.

YANG BISA DILAKUKAN ORANG TUA

Selekasnya beri obat penurun panas demikian suhu badan anak melalui angka 37, 5 C.
Kompres dengan lap hangat (yang suhunya lebih kurang sama juga dengan suhu tubuh si kecil). Janganlah kompres dengan air dingin, lantaran bisa mengakibatkan “korsleting”/benturan kuat di otak pada suhu panas badan si kecil dengan kompres dingin tadi.
Supaya si kecil tak cedera, pindahkan benda-benda keras atau tajam yang ada dekat anak. . Tidak butuh menahan mulut si kecil supaya terus terbuka dengan mengganjal/menggigitkan suatu hal diantara giginya. . Miringkan posisi badan si kecil supaya pasien tak menelan cairan muntahnya sendiri yang dapat mengganggu pernafasannya.
Janganlah berikan minuman/makanan selekasnya sesudah berhenti kejang lantaran cuma bakal berpeluang bikin anak tersedak.

KEJANG TANPA DEMAM

Pemicunya berbagai macam. Yang utama, jangan sempat berulang serta berjalan lama lantaran bisa mengakibatkan kerusakan beberapa sel otak. Menurut dr. Merry C. Siboro, Sp. A, dari RS Metro Medical Centre, Jakarta, kejang yaitu kontraksi otot yang terlalu berlebih diluar kehendak.

“Kejang-kejang kemungkinan dapat berlangsung apabila suhu tubuh bayi atau anak terlampau tinggi atau dapat pula tanpa ada dibarengi demam. ”

Kejang yang dibarengi demam dimaksud kejang demam (convalsio febrilis). Umumnya dikarenakan ada satu penyakit pada badan si kecil. Contoh, demam tinggi disebabkan infeksi saluran pernafasan, radang telinga, infeksi saluran cerna, serta infeksi saluran kemih. Sedang kejang tanpa ada demam yaitu kejang yang tidak dibarengi demam. Juga banyak berlangsung pada anak-anak.

BISA DIALAMI SEMUA ANAK

Keadaan kejang umum terlihat dari tubuh sebagai kaku serta bola mata berbalik ke atas. Keadaan ini umum dimaksud step atau kejang toniklonik (kejet-kejet). Kejang tanpa ada demam dapat dihadapi seluruhnya anak balita. Bahkan bayi baru lahir.

Biasanya lantaran ada kelainan bawaan yang mengganggu manfaat otak hingga bisa mengakibatkan munculnya bangkitan kejang. Dapat pula disebabkan trauma lahir, ada infeksi-infeksi pada saat-saat paling akhir lahir, sistem kelahiran yang sulit hingga beberapa oksigen tidak masuk ke otak, atau menanggung derita kepala besar atau kecil.

Bayi yang lahir dengan berat diatas 4. 000 gr dapat pula berisiko alami kejang tanpa ada demam ketika lewat saat neonatusnya (28 hari setelah dilahirkan).

“Ini umumnya dikarenakan ada kisah ibu menanggung derita diabetes, hingga anaknya alami hipoglemi (ganggguan gula dalam darah). Dengan hal tersebut, tidak demam juga, dia dapat kejang. ”

Setelah itu, si bayi dengan masalah hipoglemik disebabkan kencing manis ini bakal rawan pada kejang. “Contohnya, telat di beri minum saja, dia segera kejang. ” Uniknya, bayi prematur malah tidak sering sekali menanggung derita kejang. “Penderitanya semakin banyak bayi yang cukup bln.. Disangka lantaran system sarafnya telah prima hingga lebih rawan dibanding bayi prematur yang memanglah belum prima. ”

JANGAN SAMPAI TERULANG

Utama di perhatikan, apabila anak pernah kejang, ada kemungkinan dia dapat kejang lagi. Walau sebenarnya, kejang tidak bisa dilewatkan berulang terkecuali juga tidak bisa berjalan lama atau kian lebih 5 menit. Apabila berlangsung bisa membahayakan anak.

Masalahnya, setiap saat kejang anak alami asfiksi atau kekurangan oksigen dalam darah. “Setiap menit, kejang dapat menyebabkan rusaknya beberapa sel pada otak, lantaran terhambatnya aliran oksigen ke otak.

Pikirkan apa yang berlangsung apabila anak bolak-balik kejang, berapakah ribu sel yang akan rusak? Tidak ada aliran oksigen ke otak ini dapat menyebakan beberapa beberapa sel otak alami rusaknya.

”Kerusakan di otak ini bisa mengakibatkan epilepsi, kelumpuhan, bahkan juga retardasi mental. Oleh karena itu, pada anak yang pernah kejang atau memiliki bakat kejang, sebaiknya orangtua selalu memonitor supaya janganlah berlangsung kejang berulang.

DIMONITOR TIGA TAHUN

Resiko berulangnya kejang pada anak-anak, biasanya bergantung pada type kejang dan ada atau tidaknya kelainan neurologis berdasar pada hasil EEG (elektroensefalografi). Diantara bayi yang alami kejang neonatal (tanpa ada demam), bakal berlangsung bangkitan tanpa ada demam dalam 7 th. pertama pada 25% masalah. Tujuh puluh lima % diantara bayi yang alami bangkitan kejang itu bakal jadi epilepsi.

Mesti diupayakan, dalam tiga th. setelah kejang pertama, janganlah ada kejang tersebut.

Dokter bakal mengawasi sepanjang tiga th. selanjutnya, sesudah kejang pertama datang. Apabila dalam tiga th. itu tidak ada kejang lagi, walau hanya dalam sebagian detik, jadi untuk setelah itu anak itu memiliki prognosis baik. Berarti, tidak berlangsung kelainan neurologis serta mental.

Namun, bagaimanakah bila sesudah diobati, nyatanya di th. ke-2 berlangsung kejang lagi? “Hitungannya mesti diawali lagi dari th. pertama. ”Pokoknya, periode waktu yang dikira aman untuk monitoring yaitu sepanjang tiga th. sesudah kejang.

Jadi, sepanjang tiga th. sesudah kejang pertama itu, si anak mesti bebas kejang. Anak-anak yang bebas kejang sepanjang tiga th. itu serta selanjutnya, biasanya bakal baik serta sembuh. Terkecuali pada anak-anak yang memanglah mulai sejak lahir telah mempunyai kelainan bawaan, seumpama kepala kecil (mikrosefali) atau kepala besar (makrosefali), dan bila ada tumor di otak.

RAGAM PENYEBAB

“Kejang tanpa ada demam dapat datang dari kelainan di otak, bukanlah datang dari otak, atau aspek keturunan, ” penjabarannya satu per satu dibawah ini.

* Kelainan neurologis Tiap-tiap penyakit atau kelainan yang mengganggu manfaat otak dapat menyebabkan bangkitan kejang.

Misal, disebabkan trauma lahir, trauma kepala, tumor otak, radang otak, perdarahan di otak, atau kekurangan oksigen dalam jaringan otak (hipoksia).

* Bukanlah neurologis Dapat dikarenakan masalah elektrolit darah disebabkan muntah serta diare, gula darah rendah disebabkan sakit yang lama, kurang konsumsi makanan, kejang lama yang dikarenakan epilepsi, masalah metabolisme, masalah peredaran darah, keracunan obat/zat kimia, alergi serta cacat bawaan.

* Aspek keturunan Kejang disebabkan penyakit lain seperti epilepsi umumnya datang dari keluarga yang mempunyai kisah kejang demam sama. Orangtua yang pernah alami kejang pada saat kecil baiknya siaga lantaran anaknya berisiko tinggi alami kejang yang sama.

WASPADAI DI BAWAH 6 BULAN

Orangtua mesti siaga apabila anak kerap kejang tanpa ada demam, terlebih dibawah umur 6 bln., Lantaran kemungkinannya untuk menanggung derita epilepsi besar.

Masalahnya, kejang pada anak dibawah 6 bln., terlebih pada saat neonatal itu berbentuk khas. “Bukan cuma seperti toniklonik yang sampai kini kita kenal, namun juga berbentuk beberapa gerakan lain. Contoh, matanya juling ke atas lantas bergerak-gerak, bibirnya kedutan atau tangannya seperti tremor.

Dokter umumnya siaga, namun bila kejangnya berlangsung dirumah, umumnya tidak sering ibu yang ngeh. ” Tersebut penyebab, orangtua mesti memerhatikan benar keadaan bayinya.

MENOLONG ANAK KEJANG
Janganlah cemas, selekasnya longgarkan bajunya serta terlepas atau buang seluruhnya yang menghalangi saluran pernafasannya. Jadi bila tengah makan mendadak anak kejang, atau ada suatu hal di mulutnya waktu kejang, selekasnya mengeluarkan.
Miringkan badan anak lantaran biasanya anak yang tengah kejang keluarkan cairan-cairan dari mulutnya. “Ini sebenarnya air liur yang banyak jumlahnya lantaran saraf yang mengatur kelenjar air liur tidak termonitor lagi. Bila tengah kejang, kan, saraf pusatnya terganggu. Bukan hanya air liur, air mata juga dapat keluar. ” Manfaat memiringkan badan yaitu agar cairan-cairan ini segera keluar, tak menetap di mulut yang jadi berisiko menyumbat saluran napas serta jadi parah situasi.
Janganlah gampang yakin bahwa meminumkan kopi pada anak yang tengah kejang dapat segera hentikan kejang itu. “Secara medis, kopi tidak bermanfaat untuk menangani kejang. Kopi malah bisa mengakibatkan tersumbatnya pernafasan apabila diberikan waktu anak alami kejang, yang jadi dapat mengakibatkan kematian. ”
Selekasnya bawa anak ke rumah sakit paling dekat, jangan sempat otak kelamaan tidak memperoleh oksigen. “Usahakan lama kejang tidak kian lebih tiga menit. Siapkan obat antikejang yang dianjurkan dokter apabila anak memanglah pernah kejang atau mempunyai kisah kejang. ”

PENATALAKSANAAN

Penatalaksaan kejang mencakup :

1. Perlakuan waktu kejang* Hentikan kejang : Diazepam dosis awal 0, 3 – 0, 5 mg/kgBB/dosis IV (Suntikan Intra Vena) (perlahan) atau 0, 4-0, 6mg/KgBB/dosis REKTAL SUPPOSITORIA. Apabila kejang belum bisa terselesaikan bisa diulang dengan dosis yang sama 20 menit lalu.

* Turunkan demam :

Anti Piretika : Paracetamol 10 mg/KgBB/dosis PO (Per Oral/melalui mulut) diberikan 3-4 kali satu hari.

Kompres ; suhu 39º C dengan air hangat, suhu 38º C dengan air umum.

* Penyembuhan pemicu : antibiotika diberikan sesuai sama tanda-tanda dengan penyakit dasarnya.

* Perlakuan sportif yang lain mencakup : lepaskan jalan nafas, pemberian oksigen, memberi keseimbangan air serta elektrolit, pikirkan keseimbangan desakan darah.

2. Pencegahan Kejang* Pencegahan berkala (intermiten) untuk kejang demam simpel dengan Diazepam 0, 3 mg/KgBB/dosis PO (Per Oral/melalui mulut) serta anti piretika ketika anak menanggung derita penyakit yang dibarengi demam.

* Pencegahan kontinu untuk kejang demam komplikata dengan Asam vaproat 15-40 mg/KgBB/dosis PO (per oral/melalui mulut) dibagi dalam 2-3 dosis.

ANAK EPILEPSI HARUS KONTROL SETIAP 3 BULAN

Mereka yang berisiko menanggung derita epilepsi yaitu anak-anak yang lahir dari keluarga yang memiliki kisah epilepsi. Terkecuali juga anak-anak dengan kelainan neurologis saat sebelum kejang pertama datang, baik dengan atau tanpa ada demam.

Anak yang kerap kejang memanglah punya potensi menanggung derita epilepsi. Namun janganlah cemas, anak yang menanggung derita epilepsi, terkecuali yang lahir dengan kelainan atau masalah perkembangan, dapat tumbuh serta berkembang seperti anak-anak yang lain. Prestasi belajar mereka tak kalah dengan anak yang normal.

Jadi, kita tidak butuh mengucilkan anak epilepsi lantaran dia dapat berkembang normal seperti anak-anak yang lain. “Yang utama, ia teratasi dengan baik. Umumnya bila anak itu kerap kejang, dokter bakal berikan obat yang dapat menjaganya agar jangan sempat kejang lagi.

Pada anak epilepsi, konsentrasi perawatannya yaitu jangan sempat berlangsung kejang lagi. Karenanya, butuh kontrol, sekurang-kurangnya tiap-tiap 3 bln. supaya monitoring dari dokter jalan selalu. ”

0 komentar

Posting Komentar